Senin, 07 Juni 2010

SELAMAT TINGGAL KOMPOSISI LAMA 2 - oleh :Nugroho Wahyu Utomo

SELAMAT TINGGAL KOMPOSISI LAMA 2
oleh : Nugroho Wahyu Utomo

Melintas waktu memujamu dan mendekapmu
merias spirit mendekapku kenangan masa puber.
Derap irama funk bit mid tempo menebar sensasi bernyanyi
menarikan kepala dalam kehangatan kopi kental.
Sekian lama melayang di langit senandung cinta lama,
tiada sangka insan bodoh merajut cinta bersama nya.
Sensi - marah - kecewa menyemburat dari lubuk hatiku.

Manusia-manusia bodoh itu tetap bodoh!!!!

Memahami eja deretan kalimat puitis nan manis
berpaling dari sekelumit sebab akibat.

Manusia-manusia bodoh itu tetap bodoh!!!!

Komposisi cinta menyelimuti dekapan mesra
berkawan menu berkelas melintas remangnya malam.
Kan kupendam reportoar mesra murah meriah.
Bisikan shimpony surealis menembus rongga telingaku
membasuh luka hati rebahkan dalam kesendirian.

Semarang, 4 Januari 2010

SELAMAT TINGGAL KOMPOSISI LAMA 1- oleh : Nugroho Wahyu Utomo

SELAMAT TINGGAL KOMPOSISI LAMA 1
oleh : Nugroho Wahyu Utomo

Meniti malam demi malam,
hatiku terguncang keras,
serasa menghantam dinding yang tak kasat mata.
Aku terbuai dalam kalimat manis yang menerabas lubang telingaku,
dan berkawan dengan komposisi lama.
Hingga aku terbenam,
dan tak tahu sudah berapa kereta yang lewat,
sudah berapa pesawat yang melayang di atas kepalaku,
serta sudah kali ke berapa presiden ku berganti?
Seolah aku menjadi katak dalam tempurung,
yang tak tahu episode hari ini, esok, atau lusa.
Lama aku tak bersua dengan cahaya di ufuk timur,
yang selalu menebar senyum dan melecutku untuk berkarya.
Bertahun-tahun aku memeluk erat komposisi lama,
dan kini aku ingin melupakannya,
karena telah bersama yang lain.
Semua yang kusuka menjadi murah meriah,
sehingga manusia-manusia bodoh dengan hura-hurara,
turut serta memeluk, membelai, dan menciumnya.
Selamat tinggal komposisi lama.
Hiburlah mereka yang tengah memujamu,
sebagai pelampiasan romantisme,
di sebuah resto mewah,
dengan sajian menu berkelas.
Kan ku cari komposisi lama lainnya,
yang belum pernah menabuh perkusi telinga mereka,
sebagai kawan yang menebar spirit berkarya.

Semarang, 25 Juli 2009

Minggu, 30 Mei 2010

Fitnah - oleh : Nugroho Wahyu Utomo

Fitnah
Oleh : Nugroho Wahyu Utomo

Memendam dendam menyulam hantam,
menikam dalam cecar siar dan tampar
tiada terlontar untaian kata bijana
menghalau nyanyian silau sang pendusta.

Jiwa teriris sedih pedih bersua fitnah,
menari mencari khilaf insani sesuka hati
mendepak sepak ke jurang menghilang
kukuhkan diri pengganti yang pergi mati.

Tiada kata henti untuk berkarya
Tuhan beserta anak manusia terluka,
mengais hidup di hamparan puing asa
mengukir karir yang terbenam duka.

Semarang, 13 April 2010

Matematikamatikamatekamakatimatika - oleh : Nugroho Wahyu Utomo

Matematikamatikamatekamakatimatika
oleh : Nugroho Wahyu Utomo

1 + 1 - 1 x 1 : 1
13579111315171921
2468101214161820
t j t j t j t j

Sin x cos x tag x
Log y cotag y
sin x ( y x z)/ cos x
tag y ( x + z)/ sin y

Semarang, 6 April 2010

Misteri Insani - oleh : Nugroho Wahyu Utomo

Misteri Insani
oleh : Nugroho Wahyu Utomo

Bersua seribu wajah cerah ramah
menabur bahagia berbunga ceria,
jabat erat tersirat sejawat
memendam wajah dari segudang benci tersembunyi.

Tiada tetes kesadaran merasuk sanubari
bila seraut paras berrias senyum
terbingkai ruas lepas atas misteri
menggenggam iri beriring dengki.

Tiada alir hilir di ranu hati
bila nyanyian pujian memabukkan
terselip nada minor kotor
menghela caci tiada bertepi.

Hunuskan belati pengundang mati
kala tiada cinta tersemat di jiwa.
Bawa ke ujung dataran tertinggi
untuk meneguk racun yang meledak muak.

Semarang, 11 Desember 2009

The Story of Babon - oleh : Nugroho Wahyu Utomo

The Story Of Babon
oleh : Nugroho Wahyu Utomo

Lahir berpijak menginjak hak para abdi
menggenggam pesona paras berrias baur
berkokok tiada bertepi sisihkan penghalang
menabur pikir berbunga problema berselimut getir.

Semarang, 16 Maret 2010

Mendoan & 10 Cabe Rawit - oleh : Nugroho Wahyu Utomo

Mendoan & 10 Cabe Rawit
oleh : Nugroho Wahyu Utomo

Panas berrias serbuk nan mengeras
mengemas raga kedelai menabur pesona kenikmatan.
Genggam satu helai kelezatan
beriring pedas ganas si kecil hijau.

Mengecap sedap separuh tiada rasa gigit rawit,
kecewa menghunjam hati menari mencari kerdil yg garang.
Sekeping mungil dalam himpitan jemari
bersua dalam lumat cabe beriak galak.

Semarang, 17 Maret 2010